Rabu, 10 Juni 2015

HAMBATAN KOMUNIKASI MASYARAKAT ACEH

HAMBATAN KOMUNIKASI MASYARAKAT ACEH
Tidak mudah untuk melakukan komunikasi secara efektif bahkan beberapa ahli komunikasi juga menyatakan bahwa tidak mungkinlah seseorang melakukan komunikasi secara efektif.
Ada beberapa hal yang perlu harus menjadi perhatian apabila komunikator apabila komunikasinya menjadi sukses.
Ketika anda duduk di pinggir laut ule leu atau pun lhoeknga sambil melihat kawan anda berenang di tengah laut di waktu liburan tiba-tiba dia di tarik air laut ke tengah dan berteriak memanggilmu untuk meminta bantuan pastinya kamu tidak mendengar apa yang dia teriakkan akibat suara gemuruh gelombang yang begitu mengganggu pastinya komunikasi itu tidak ada balasan darimu dan mengakibatkan hal yang fatal bagi kawanmu inilah yang di sebut dengan noise atau gangguan komunikasi. Proses komunikasi tidak akan berjalan lancer apabila ada gangguan dalam komunikasi.
Gangguan atau komunikasi secara umum dapat di kelompokkan menjadi hambatan internal dan eksternal,yaitu:
A.    Hambatan internal adalah hambatan dari dalam diri individu yang terkait kondisi fisik dan psikologis.
1.      Cacat fisik
2.      Cacat jiwa (stress, depresi dll)
a)      Masa konflik yang berpanjangan
Ribuan manusia meninggal dunia pada masa konflik di aceh dahulu baik itu dari anggota Gerakan aceh merdeka atau di sebut dengan istilah GAM  maupun dari Tentara republic Indonesia bahkan rakyat jelata sekalipun ikut serta di dalamnya. Tidak mengenal kecil atau pun besar, muda atau pun tua, kaya atau miskin juga harus menghembuskan nafas terakhir. Tentunya dari pihak keluarga yang ditinggal mati oleh mereka secara sadis tentunya meninggalkan bekas luka yang sangat mendalam di hati mereka sehingga banyak dari mereka yang trauma,depresi dan stress sehingga tidak akan dapat melakukan komunikasi dengan baik. Seumpama orang yang hilang akal,maaf cakap seperti orang gila yang komunikasinya hancur-hancuran.
b)      Masa Tsunami
Setelah konflik yang begitu kejam di susul dengan datangnya cobaan dari allah yaitu Tsunami atau gelombang besar yang bencana ini memakan jutaan ribu korban dan pastinya juga sangat terluka bagi keluarga yang di tinggalkan,hilang keluarga,harta bahkan agama pada masa itu pastinya banyak yang mengalami stress pada dan juga menghambat komunikasi.
c)      Masa pendidikan
Semua orang tua pasti anaknya ingin menjadi lebih baik darinya sehingga orang tua berlomba-lomba menyekolahkan anaknya  untuk mendapatkan pendidikan yang terbaik. Jual sawah,jual rumah untuk mendapatkan biaya pendidikan anaknya dan ketika anaknya tiba-tiba gagal tentunya orang tua akan mengalami malu dan stress sehingga mengakibatkan hambatan komunikasi.

B. Hambatan eksternal

ada 4 hambatan komunikasi yaitu:
A.    Ada 2 jenis gangguan terhadap jalannya komunikasi yang menurut sifatnya dapat di klasifiksikan sebagai gangguan mekanik dan semantik.
a)      Gangguan mekanik
Pengontrolan alat-alat bantu untuk berkomunikasi harus dilakukan sejak awal agar proses komunikasi dapat berjalan lancar.
Di aceh sering sekali terjadi penanganan yang lambat di saat alat komunikasi rusak. Seperti lampu merah di jalan sering sekali mati yang berkelamaan misalnya didesa pango raya banda aceh sering terjadi kerusakan atau lampunya bisa di katakan tidak berfungsi padahal jalan itu dekat dengan kantor gubernur tapi penanganannya kurang memuaskan. Logikanya di daerah pusat saja seperti itu apalagi di daerah-daerah kecil lainnya. Hal ini sangat mengganggu proses komunikasi bagi pengguna jalan lalulintas yang melewati jalur itu dan sangat berbahaya bila terus lambat penanganan dan dapat menimbulkan banyak kecelakaan.
b)      Gangguan semantik
Gangguan jenis ini bersangkutan dengan pesan komunikasi yang disampaikan menjadi rusak pengertiannya. Gangguan semantik tersaring kedalam pesan melalui penggunaan bahasa. Lebih banyak kekacauan mengenai pengertian suatu istilah atau konsep yang terdapat pada komunikator.
Di aceh di kenal dengan sebutan syurganya rempah-rempah. Semuanya cinta dengan yang namanya makanan pedas. Makanan dengan cabe yang begitu banyak sehingga banyak orang mengatakan orang aceh adalah orang yang berbulu lidah. Maka dari itu kebanyakan orang aceh di saat berbicara bahasa Indonesia memiliki berciri khas (jhagon) tersendiri dalam pengucapannya sehingga sering terjadi kesulitan untuk mengerti tentang apa yang di sampaikan.

B.     Tidak merasa penting akan informasi karna kurang menarik
1.      Anak muda
Di aceh termasuk masyarakat yang penggila bola. Sehingga bacaannya hanya bola. Di sekolah guru harus rela kehilangan korannya yang di belakangnya ada berita bola. Anak-anak cepat-cepat pergi ke kantor hanya untuk mencari berita bola. Sehingga berita yang disampaikan oleh komunikator yang tujuannya untuk anak muda terabaikan karna mereka tidak menganggap rasa penting akan berita itu.
2.      Orang dewasa
Orang dewasa Aceh sekarang sibuk dengan batu cincin sehingga informasi yang seharusnya harus mereka ketahui juga terabaikan.
3.      Orang tua
Di aceh orang tua harus pergi ke pesantren-pesantren untuk melakukan Suluk sehingga mereka mulai meninggalkan tentang kepentingan dunia hal ini juga dapat menghambat komunikasi tidak ada lagi orang yang di tuakan di kampong, orang yang selalu memberi nasehat dari pengalamannya sehingga pesan-pesan yang masih tersimpan tidak bisa di sampaikan ke masyarakat.

C.     Informasi mahal
Untuk mendapatkan informasi masyarakat aceh harus terlebih dahulu mengeluarkan biaya yang sedikit menguras kekayaan masyarakat. Untuk membaca Koran, masyarakat harus terlebih dahulu membayar seribu sampai dua ribu rupiah lebih kurang, untuk mendapatkan infomasi, meskipun kini sudah tersedia berbagai macam sarana internet yang lebih murah namun kurang efektif, karna masyarakat harus terlebih dahulu mengisi paket kouta yang lebih mahal meskipun sudah ada jaringan wifi yang gratis tapi hanya golongan tertentu yang bisa mengaksesnya, kebanyakan hanya kalangan yang berkelas  sedangkan masyarakat kelas bawah sangat sulit untuk menyesuaikan dengan perkembangan alat komunikasi tersebut.

D.     Kepadatan jam kerja
Banyak sekarang kita dapatkan baik laki maupun wanita aceh memiliki jam kerja dari pagi hingga malam sehingga segala sesuatu yang di lakukan harus di jadwalkan dari jauh-jauh hari tidak bisa di lakukan secara spontan. Hal inilah nilai-nilai silaturrahmi antara kerabat sedikit demi sedikit mulai terabaikan karna sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Seperti, mahasiswa dengan dosen, apabila mahasiswa ingin bertemu dengan dosennya harus di jadwalkan terlebih dahulu dan itu juga belum tentu bisa bertemu dengan dosen dalam waktu yang dekat. Padahal mahasiswa sangat membutuhkannya hal inilah yang perlu kita waspadai yang semakin hari semakin membudidaya di kalangan dosen.
E.     Perbedaan bahasa
Di aceh memiliki berbagai macam suku ada asli aceh, batak, kluet, jamu, singkil, nias, alas dan lain- lain membuat masyarakat susah saling memahami karna banyaknya perbedaan maksud. seperti bahasa aceh, padahal bahasa aceh  hanya satu tetapi satu daerah dengan daerah aceh lainnya memiliki perbedaan baik vocal maupun intonasi saat berbicara hal ini membuat masyarakat banyak lebih hati-hati di saat berkomunikasi agar tidak menyinggung perasaan lawan bicaranya sehingga  adanya perasaan yang selalu was-was mengakibatkan hilangnya ide-ide yang ingin di sampaikan.

F.      Perbedaan agama
Mayoritas masyarakat aceh beragama islam, hal ini membuat tertutupnya bagi masyarakat yang beragama islam terhadap agama non-muslim untuk melakukan proses komunikasi karna banyak beranggapan bahwa apabila melakukan komunikasi dengan agama lain bisa mengakibatkan perpindahan agama dengan cara proses hipnotis yang dilakukan oleh agama lain. Sehingga tidak adanya perkembangan dalam mendapatkan informasi. Padahal masyarakat aceh banyak menggunakan produk non-muslim setidaknya dengan terbukanya dengan agama lain masyarakat bisa mengetahui kelemahan-kelemahan produk yang digunakan yang dilarang dalam islam.
G.    Perbedaan pengalaman
Yang lebih berpengalaman pasti akan menyombongkan diri dalam menyampaikan suatu informasi membuat penerima informasi merasa kurang senang dan malas mendengarkannya.
H.    Perbedaan persepsi
Salah memahami suatu maksud suatu informasi karna kurang teliti atau kurang jeli sehingga memunculkan sudut pandang yang berbeda.
I.       Perbedaan pekerjaan
Semakin tinggi pangkat semakin enggan bawahannya untuk melakukan komunikasi karna gengsi atau takut tidak nyambung satu sama lain.
J.       Ancaman aliran sesat
Karna di gemparkan banyak aliran sesat masyarakat jadi takut berkomunikasi dengan sembarangan orang yang di temui,enggan membaca buku yang tidak di kenal penulisnya.
K.    Tidak face to face
Semakin majunya alat komunikasi masyarakat lebih memilih menggunakan media social yang banyak mengandung kebohongan dan tidak dapat dibuktikan kebenarannya secara langsung.
L.     Tidak adanya feedback
Sesuatu yang telah disampaikan tidak ada respon dari penerima informasi. Tidak ada balasan. Seperti Koran, tidak bisa meninggalkan pertanyaan atau kritikan secara bebas.
M.   Tidak adanya apresiasi
Informasi yang telah disampaikan tidak ada penghargaan dari penerima informasi atau pihak pendukung lainnya.
N.    Takut mengemukakan pendapat
Perasaan yang selalu merasa takut salah dalam menyampaikan informasi.
O.    Tidak mengintrofeksi diri sendiri
Karna merasa benar selalu dan tidak mau mereview kesalahan membuat komunikan menolak informasi yang disampaikan atau bisa disebut juga dengan egois.
P.      Memberi harapan palsu
Kebanyakan masyarakat untuk mendapatkan keinginannya menjanjikan seseuatu yang tidak pernah ditepati membuat enggan masyarakat untuk menerima informasi darinya.
Q.    Suka mengulang-ngulang
Kurang wawasan dan kurang pintar mengolah kata sehingga tidak ada daya tarik.
R.     Malu bertanya
Selalu menyembunyikan masalah tidak mau berbagi dan bertanya karna malu.
S.      Tidak ada keadilan
Berita yang disampaikan tidak memiliki nilai keadilan atau memihak kesuatu lembaga atau orang membuat masyarakat curiga.

T.      Tidak ada bukti
Apa-apa yang dibicarakan ngawur


Tidak ada komentar:

Posting Komentar