HAMBATAN KOMUNIKASI MASYARAKAT ACEH
Tidak mudah
untuk melakukan komunikasi secara efektif bahkan beberapa ahli komunikasi juga
menyatakan bahwa tidak mungkinlah seseorang melakukan komunikasi secara
efektif.
Ada
beberapa hal yang perlu harus menjadi perhatian apabila komunikator apabila
komunikasinya menjadi sukses.
Ketika
anda duduk di pinggir laut ule leu atau pun lhoeknga sambil melihat kawan anda
berenang di tengah laut di waktu liburan tiba-tiba dia di tarik air laut ke
tengah dan berteriak memanggilmu untuk meminta bantuan pastinya kamu tidak
mendengar apa yang dia teriakkan akibat suara gemuruh gelombang yang begitu
mengganggu pastinya komunikasi itu tidak ada balasan darimu dan mengakibatkan
hal yang fatal bagi kawanmu inilah yang di sebut dengan noise atau gangguan
komunikasi. Proses komunikasi tidak akan berjalan lancer apabila ada gangguan
dalam komunikasi.
Gangguan
atau komunikasi secara umum dapat di kelompokkan menjadi hambatan internal dan
eksternal,yaitu:
A.
Hambatan
internal adalah hambatan dari dalam diri individu yang terkait kondisi fisik
dan psikologis.
1.
Cacat
fisik
2.
Cacat
jiwa (stress, depresi dll)
a)
Masa
konflik yang berpanjangan
Ribuan
manusia meninggal dunia pada masa konflik di aceh dahulu baik itu dari anggota
Gerakan aceh merdeka atau di sebut dengan istilah GAM maupun dari Tentara republic Indonesia bahkan
rakyat jelata sekalipun ikut serta di dalamnya. Tidak mengenal kecil atau pun
besar, muda atau pun tua, kaya atau miskin juga harus menghembuskan nafas
terakhir. Tentunya dari pihak keluarga yang ditinggal mati oleh mereka secara
sadis tentunya meninggalkan bekas luka yang sangat mendalam di hati mereka
sehingga banyak dari mereka yang trauma,depresi dan stress sehingga tidak akan
dapat melakukan komunikasi dengan baik. Seumpama orang yang hilang akal,maaf
cakap seperti orang gila yang komunikasinya hancur-hancuran.
b)
Masa
Tsunami
Setelah
konflik yang begitu kejam di susul dengan datangnya cobaan dari allah yaitu
Tsunami atau gelombang besar yang bencana ini memakan jutaan ribu korban dan
pastinya juga sangat terluka bagi keluarga yang di tinggalkan,hilang
keluarga,harta bahkan agama pada masa itu pastinya banyak yang mengalami stress
pada dan juga menghambat komunikasi.
c)
Masa
pendidikan
Semua
orang tua pasti anaknya ingin menjadi lebih baik darinya sehingga orang tua
berlomba-lomba menyekolahkan anaknya
untuk mendapatkan pendidikan yang terbaik. Jual sawah,jual rumah untuk
mendapatkan biaya pendidikan anaknya dan ketika anaknya tiba-tiba gagal tentunya
orang tua akan mengalami malu dan stress sehingga mengakibatkan hambatan
komunikasi.
B.
Hambatan eksternal
ada
4 hambatan komunikasi yaitu:
A.
Ada
2 jenis gangguan terhadap jalannya komunikasi yang menurut sifatnya dapat di
klasifiksikan sebagai gangguan mekanik dan semantik.
a)
Gangguan
mekanik
Pengontrolan alat-alat bantu untuk berkomunikasi harus dilakukan
sejak awal agar proses komunikasi dapat berjalan lancar.
Di aceh sering sekali terjadi penanganan yang lambat di saat alat
komunikasi rusak. Seperti lampu merah di jalan sering sekali mati yang
berkelamaan misalnya didesa pango raya banda aceh sering terjadi kerusakan atau
lampunya bisa di katakan tidak berfungsi padahal jalan itu dekat dengan kantor
gubernur tapi penanganannya kurang memuaskan. Logikanya di daerah pusat saja
seperti itu apalagi di daerah-daerah kecil lainnya. Hal ini sangat mengganggu
proses komunikasi bagi pengguna jalan lalulintas yang melewati jalur itu dan
sangat berbahaya bila terus lambat penanganan dan dapat menimbulkan banyak
kecelakaan.
b)
Gangguan
semantik
Gangguan jenis ini bersangkutan dengan pesan komunikasi yang
disampaikan menjadi rusak pengertiannya. Gangguan semantik tersaring kedalam
pesan melalui penggunaan bahasa. Lebih banyak kekacauan mengenai pengertian
suatu istilah atau konsep yang terdapat pada komunikator.
Di aceh di kenal dengan sebutan syurganya rempah-rempah. Semuanya
cinta dengan yang namanya makanan pedas. Makanan dengan cabe yang begitu banyak
sehingga banyak orang mengatakan orang aceh adalah orang yang berbulu lidah.
Maka dari itu kebanyakan orang aceh di saat berbicara bahasa Indonesia memiliki
berciri khas (jhagon) tersendiri dalam pengucapannya sehingga sering terjadi
kesulitan untuk mengerti tentang apa yang di sampaikan.
B.
Tidak
merasa penting akan informasi karna kurang menarik
1.
Anak
muda
Di aceh termasuk masyarakat yang penggila bola. Sehingga bacaannya
hanya bola. Di sekolah guru harus rela kehilangan korannya yang di belakangnya
ada berita bola. Anak-anak cepat-cepat pergi ke kantor hanya untuk mencari
berita bola. Sehingga berita yang disampaikan oleh komunikator yang tujuannya
untuk anak muda terabaikan karna mereka tidak menganggap rasa penting akan
berita itu.
2.
Orang
dewasa
Orang dewasa Aceh sekarang sibuk dengan batu cincin sehingga
informasi yang seharusnya harus mereka ketahui juga terabaikan.
3.
Orang
tua
Di aceh orang tua harus pergi ke pesantren-pesantren untuk
melakukan Suluk sehingga mereka mulai meninggalkan tentang kepentingan dunia
hal ini juga dapat menghambat komunikasi tidak ada lagi orang yang di tuakan di
kampong, orang yang selalu memberi nasehat dari pengalamannya sehingga
pesan-pesan yang masih tersimpan tidak bisa di sampaikan ke masyarakat.
C.
Informasi
mahal
Untuk mendapatkan informasi masyarakat aceh harus terlebih dahulu
mengeluarkan biaya yang sedikit menguras kekayaan masyarakat. Untuk membaca
Koran, masyarakat harus terlebih dahulu membayar seribu sampai dua ribu rupiah
lebih kurang, untuk mendapatkan infomasi, meskipun kini sudah tersedia berbagai
macam sarana internet yang lebih murah namun kurang efektif, karna masyarakat
harus terlebih dahulu mengisi paket kouta yang lebih mahal meskipun sudah ada
jaringan wifi yang gratis tapi hanya golongan tertentu yang bisa mengaksesnya,
kebanyakan hanya kalangan yang berkelas sedangkan
masyarakat kelas bawah sangat sulit untuk menyesuaikan dengan perkembangan alat
komunikasi tersebut.
D.
Kepadatan jam kerja
Banyak sekarang
kita dapatkan baik laki maupun wanita aceh memiliki jam kerja dari pagi hingga
malam sehingga segala sesuatu yang di lakukan harus di jadwalkan dari jauh-jauh
hari tidak bisa di lakukan secara spontan. Hal inilah nilai-nilai silaturrahmi
antara kerabat sedikit demi sedikit mulai terabaikan karna sibuk dengan
pekerjaan masing-masing. Seperti, mahasiswa dengan dosen, apabila mahasiswa
ingin bertemu dengan dosennya harus di jadwalkan terlebih dahulu dan itu juga
belum tentu bisa bertemu dengan dosen dalam waktu yang dekat. Padahal mahasiswa
sangat membutuhkannya hal inilah yang perlu kita waspadai yang semakin hari
semakin membudidaya di kalangan dosen.
E.
Perbedaan
bahasa
Di aceh
memiliki berbagai macam suku ada asli aceh, batak, kluet, jamu, singkil, nias,
alas dan lain- lain membuat masyarakat susah saling memahami karna banyaknya
perbedaan maksud. seperti bahasa aceh, padahal bahasa aceh hanya satu tetapi satu daerah dengan daerah
aceh lainnya memiliki perbedaan baik vocal maupun intonasi saat berbicara hal
ini membuat masyarakat banyak lebih hati-hati di saat berkomunikasi agar tidak
menyinggung perasaan lawan bicaranya sehingga
adanya perasaan yang selalu was-was mengakibatkan hilangnya ide-ide yang
ingin di sampaikan.
F.
Perbedaan
agama
Mayoritas
masyarakat aceh beragama islam, hal ini membuat tertutupnya bagi masyarakat
yang beragama islam terhadap agama non-muslim untuk melakukan proses komunikasi
karna banyak beranggapan bahwa apabila melakukan komunikasi dengan agama lain
bisa mengakibatkan perpindahan agama dengan cara proses hipnotis yang dilakukan
oleh agama lain. Sehingga tidak adanya perkembangan dalam mendapatkan
informasi. Padahal masyarakat aceh banyak menggunakan produk non-muslim
setidaknya dengan terbukanya dengan agama lain masyarakat bisa mengetahui
kelemahan-kelemahan produk yang digunakan yang dilarang dalam islam.
G.
Perbedaan
pengalaman
Yang lebih
berpengalaman pasti akan menyombongkan diri dalam menyampaikan suatu informasi
membuat penerima informasi merasa kurang senang dan malas mendengarkannya.
H.
Perbedaan
persepsi
Salah memahami
suatu maksud suatu informasi karna kurang teliti atau kurang jeli sehingga
memunculkan sudut pandang yang berbeda.
I.
Perbedaan
pekerjaan
Semakin tinggi
pangkat semakin enggan bawahannya untuk melakukan komunikasi karna gengsi atau
takut tidak nyambung satu sama lain.
J.
Ancaman
aliran sesat
Karna di
gemparkan banyak aliran sesat masyarakat jadi takut berkomunikasi dengan
sembarangan orang yang di temui,enggan membaca buku yang tidak di kenal
penulisnya.
K.
Tidak
face to face
Semakin majunya
alat komunikasi masyarakat lebih memilih menggunakan media social yang banyak
mengandung kebohongan dan tidak dapat dibuktikan kebenarannya secara langsung.
L.
Tidak
adanya feedback
Sesuatu yang
telah disampaikan tidak ada respon dari penerima informasi. Tidak ada balasan.
Seperti Koran, tidak bisa meninggalkan pertanyaan atau kritikan secara bebas.
M.
Tidak
adanya apresiasi
Informasi yang
telah disampaikan tidak ada penghargaan dari penerima informasi atau pihak
pendukung lainnya.
N.
Takut
mengemukakan pendapat
Perasaan yang
selalu merasa takut salah dalam menyampaikan informasi.
O.
Tidak
mengintrofeksi diri sendiri
Karna merasa
benar selalu dan tidak mau mereview kesalahan membuat komunikan menolak
informasi yang disampaikan atau bisa disebut juga dengan egois.
P.
Memberi
harapan palsu
Kebanyakan
masyarakat untuk mendapatkan keinginannya menjanjikan seseuatu yang tidak
pernah ditepati membuat enggan masyarakat untuk menerima informasi darinya.
Q.
Suka
mengulang-ngulang
Kurang wawasan
dan kurang pintar mengolah kata sehingga tidak ada daya tarik.
R.
Malu
bertanya
Selalu
menyembunyikan masalah tidak mau berbagi dan bertanya karna malu.
S.
Tidak
ada keadilan
Berita yang
disampaikan tidak memiliki nilai keadilan atau memihak kesuatu lembaga atau orang
membuat masyarakat curiga.
T.
Tidak
ada bukti
Apa-apa yang
dibicarakan ngawur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar