URGENSI MEDIA DALAM DAKWAH
Disusun
oleh:
Munawir
saputra
140401012
Program
study:
Media
Dakwah
![]() |
KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN AR-RANIRY BANDA ACEH
MARET 2018
BAB I
Kata pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang “Urgensi media dalam dakwah”.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.
Terlepas dari semua
itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami
berharap semoga makalah ilmiah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.
DAFTAR ISI
BAB I
1.
Kata pengantar ..........................................................................................................................
i
2.
Daftar isi
...................................................................................................................................
ii
BAB II
Pembahasan
3.
Pengertian
urgensi dan dakwah ...................................................................................
1
4.
Fungsi media dalam dakwah
......................................................................................
1
5.
Urgensi
media dalam dakwah ,. ................................................................................... 2
6.
Prinsip
media dalam dakwah ....................................................................................... 3
BAB III
7.
Kesimpulan
dan Penutup .............................................................................................
5
8.
Daftar
pustaka..............................................................................................................
5
PEMBAHASAN
A. Pengertian
1. Urgensi
Urgensi
berasal dari bahasa latin yaitu Urgere
yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti mendorong. Istilah
urgensi merujuk pada sesuatu yang mendorong kita, yang memaksa kita untuk
menyelesaikan sebuah pekerjaan. Dengan demikian, jika ada suatu masalah harus
segera ditindak lanjuti.[1]
2. Media dakwah
Kata
Media berasal dari bahasa latin, Median yang merupakan bentuk jamak dari medium
secara etimologi yang berarti alat perantara.[2] Wilburn Scharm (2007) mendevinisikan media
sebagai teknologi informasi yang dapat digunakan dalam pengajaran . Contoh:
Buku, Film, Video, kaset, slide dan sebagainya.[3]
Sedangkan Dakwah Ditinjau dari segi bahasa “Da’wah” berarti: panggilan, seruan
atau ajakan.
B. Fungsi media dalam dakwah
1. Media
Keberhasilan
dakwah tidak semata terletak pada format dan isi, tetapi sangat tergantung pula
pada metode dan media, pengaruh media informasi sungguh makin nyata. Sementara
di kalangan umat Islam umumnya kita juga mulai menyaksikan adanya semacam
pergeseran proporsionalitas struktur penggunaan media dakwah, yakni
da’wah bil qalam(media cetak) mendapat posisi besar di samping
dakwah bil lisan Meskipun begitu disinilah letak peran dakwah yang
sesungguhnya, dimana kita mengenal dakwah tidaklah cukup dengan lisan belaka.
Ia harus didukung oleh keberadaan media, yang menjadi saluran penghubung antara
ide dengan umat dan elemen vital serta urat nadi dalam totalitas dakwah itu
sendiri serta merupakan faktor yang dapat menentukkan dan menetralisir proses
dakwah.
Adapun media di sini merupakan seperangkat alat modern, yang sering
kita sebut dengan alat komunikasi masa. Mengapa media komunikasi dijadikan
sebagai sarana dakwah? Dan dijadikannya keberadaan media sebagai alat
penyebaran dakwah? Karena setiap kata yang terucap dari manusia gaungnya hanya
dapat menjangkau jarak yang sangat terbatas, sedangkan dengan memanfaatkan
media atau alat-alat komunikasi massa, maka jangkauan dakwah pun tidak lagi
terbatas pada ruang dan waktu. Inilah salah satu faktor yang menjadikan media
sebagai sarana dakwah, selain jangkauannya luas, pokok penyampaian dakwah akan
terukir bahkan takkan lekang oleh zaman.
Secara umum fungsi media komunikasi massa tersebut adalah:
1. memberikan informasi
2. mendidik
3. menghibur dan
4. mempengaruhi
Sebagai contoh, surat kabar sebagai salah satu media dakwah, baik
surat kabar harian maupun mingguan, keduanya telah memiliki fungsi tersebut di
atas. Persoalannya adalah apakah muballigh sudah siap untuk menggunakan dan
memanfaatkan surat kabar sebagai media saluran dakwah? Ini adalah sebuah
tantangan bagi para muballigh dalam menyampaikan pesan-pesan agama kepada
masyarakat khususnya melalui media cetak (surat kabar).[4]
C. Urgensi media dalam dakwah
Penggunaan media dalam Islam bertujuan untuk mempermudah
penyampaian pesan-pesan agama (syariah) supaya sampai kepada masyarakat luas
lebih cepat secara bersamaan, melalui media komunikasi modern hal tersebut bisa
dicapai lebih banyak dari pada komunikasi yang tidak bermedia (teknologi) pesan
yang disajikan oleh radio televisi atau majalah serta surat kabar bisa mewakili
tugas penyampaian pesan-pesan agama. Adapun dari segi peran media bisa berperan
dalam pembinaan ummah atau komunitas muslim, penyerapan ajaran Islam bisa
dengan mudah didapat oleh pemeluknya, kemudian bisa merubah tingkah-laku
pemeluknya. Pembentukan pandangan hidup dan karakter Islam bisa dihubungkan
dengan peran media komunikasi. ( M. Tata Taufik, 2013; 170)
Peran lainnya sebagai pemelihara berbagai pemikiran dan pemahaman
yang pernah muncul di dunia Islam dari masa ke masa, berbagai warisan
intelektual Islam yang sampai pada kita merupakan saksi atas peran media massa
bagi Islam. Demikian juga munculnya berbagai aliran pemikiran keislaman yang
menyebar di wilayah tertentu di belahan dunia Islam merupakan peran dari media
yang memungkinkan mudahnya akses terhadap sumber-sumber aliran pemikiran
tersebut.[5]
D. Prinsip Media dalam dakwah
Ada 9 (Sembilan) prinsip media dalam dakwah antara lain, yaitu :
1. Tidak ada suatu media yang terbaik untuk mencapai semua tujuan
dakwah.
2. Penggunaan media harus didasarkan pada tujuan dakwah yang hendak
dicapai. Dengan demikian pemanfaatan media dakwah harus menjadi bagian integral
dari penyajian materi.
3. Penggunaan media dakwah harus mempertimbangkan kecocokan ciri
media dengan karakteristik materi dakwah yang disajikan.
4. Penggunaan media dakwah harus disesuaikan dengan bentuk
kegiatan dakwah yang akan dilaksanakan.
5. Da’i hendaknya kenal betul dengan alat yang akan
digunakan. Penggunaan media harus disertai persiapan yang cukup seperti
mempreview media yang akan dipakai, mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan.
6. Penggunaan media harus diusahakan agar senantiasa
melibatkan partisipasi aktif peserta.
7. Media yang digunakan hendaknya dipilih secara
objektif, tidak didasarkan atas kesenangan pribadi.
8. Aneka ragam media
9. Kepraktisan dan
ketersediaan media.
BAB III
KESIMPULAN DAN PENUTUP
A.
Kesimpulan
Media Dakwah adalah alat
bantu proses belajar dakwah. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan belajar
sehingga dapat mendorong terjadinya proses dakwah. Ada prinsip media dakwah di
antaranya, yaitu : Tidak ada suatu media yang terbaik untuk mencapai semua
tujuan dakwah, Penggunaan media harus didasarkan pada tujuan dakwah yang hendak
dicapai, Penggunaan media dakwah harus mempertimbangkan kecocokan ciri media
dengan karakteristik materi pelajaran yang disajikan, Penggunaan media dakwah
harus disesuaikan dengan bentuk kegiatan belajar yang akan dilaksanakan.
B. Penutup
Demikian makalah ini kami, mohon
kritikan dan sarannya agar makalah ini bisa menjadi lebih baik lagi.
[1]http://www.pengertiandari.xyz/2017/11/pengertian-urgensi.html
[2]Asmuny Syukir 1986:17
[3]At-tabsyir, jurnal komunikasi penyiaran islam
[4]
http://iampro7.blogspot.co.id/2017/09/makalah-peran-media-komunikasi-dalam_28.html
[5](Al-Khaja, Muhammad Kamil, 1984 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar