Divisi Humas dan Strategi Pemasaran Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan Provinsi Aceh Dalam Mempromosikan Aceh Sebagai Halal Tourism
Destination
OLEH
Muhammad Reza
140401017
Munawir Saputra
1404010
Komunikasi dan Penyiaran Islam
Fakultas Dakwah
UIN Ar-Raniry
Darussalam Banda Aceh
2017
Pendahuluan
Peranan
humas di era persaingan pasar bebas saat ini sudah menjadi syarat mutlak bagi
setiap lembaga, perusahaan, institusi ataupun organisasi yang sudah mulai
menganut konsep manajemen modern yang ada di dunia ini. Hal ini dapat dirasakan
manfaat serta kegunaannya bagi perkembangan suatu lembaga ataupun organisasi
perusahaan. yang tentunya selalu berhubungan dengan banyak pihak, baik itu
secara internal maupun eksternal.
Berdasarkan
undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang otonomi daerah memberikan kesempatan
bagi berkembangnya daerah-daerah baru yang ada di wilayah Indonesia. Otonomi
daerah di Indonesia adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Hal
ini akan memberikan kebebasan kepada pemerintah daerah untuk bisa mengelolah
dan mengembangkan segala potensi yang ada di daerah tersebut. Berkaitan dengan
pengelolaan dan pengembangan. tentunya diperlukan pola komunikasi pemerintah
dalam menginformasikan segala bentuk sumber daya dan potensi yang ada di daerah
tersebut.
Aceh
sebagai provinsi yang mendapatkan hak otonomi khusus dari pemerintah pusat.
Pastinya mengemban tugas dan fungsi humas yang ada pada strukturisasi pemerintahan
untuk berperan secara aktif dalam upaya mempromosikan segala potensi yang
dimiliki. Melihat letak dan kondisi geografis negara Indonesia yang terdiri
dari gunung maupun lautan, tentunya akan banyak potensi alam yang bisa
dieksploitasi oleh masyarakat maupun pemerintah berkaitan dengan potensi
pariwisata.
Dunia
pariwisata saat ini merupakan salah satu sektor yang menjadi andalan beberapa
negara di dunia untuk dijadikan sektor menambah devisa negara. Hal ini
dikarenakan bahwa sektor pariwisata sangatlah berpotensi untuk mendapatkan
keuntungan yang nantinya akan mendongkrak pendapatan suatu negara ataupun suatu
daerah. Di Indonesia sektor pariwisata merupakan andalan beberapa daerah dan
menjadikan sektor pariwisata tersebut menjadi salah satu sektor yang menunjang
pendapatan daerah termasuk provinsi Aceh yang sekarang sedang menggiatkan
wisata halal dan bernuansa islami.
Aceh
satu – satunya daerah di indonesia yang memiliki keistimewaan dalam menjalankan
syariat islam. Sudah semestinya mampu mewujudkan konsep wisata islam yang
sesuai dengan kearifan lokal. Namun yang menjadi tumpuan utama adalah peran
pemerintah dalam mempromosikan potensi pariwisata tersebut. Berkaitan dengan
mempromosikan potensi daerah tentunya akan sangat berhubungan dengan tugas dan
fungsi bagian Humas dan bidang strategi
pemasaran pada instansi dinas pariwisata
daerah.
Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Aceh merupakan salah satu instansi
pemerintahan daerah di bidang pariwisata dan kebudayaan. Yang mana ini baru
bergabung menjadi satu instansi dalam menjalankan program – program
pemerintahan di bidang pariwisata dan kebudayaan aceh. Melihat begitu banyak
potensi pariwisata yang bisa dikembangkan dan menjadi andalan dari provinsi
aceh, maka diperlukan peran yang optimal dari bagian divisi humas dan bagian pemasaran pada intansi
tersebut.
Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Aceh juga tidak mau ketinggalan dalam
persaingan pasar bebas dengan provinsi lainnya di indonesia dalam mempromosikan
aceh Sebagai Halal Tourism Destinationke
seluruh Indonesia maupun ke seluruh penjuru dunia. Hal tersebut bukan tidak
mungkin tercapai, karena di era perkembangan teknologi yang sangat modern saat
ini hal tersebut pasti lambat laun akan tercapai. Namun di sisi lain menjadi
sebuah permasalahan, bahwa kadang-kadang pemerintahsetempat belum mampu
mengoptimalisasi pengelolaan manajemen tersebut.
Khusus
berkaitan dengan tugas dan fungsi bagian humas dan bidang strategi pemasaran
pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Aceh adalah bagian humas dan
bidang pemasaran mengkoneksikan diri dalam program kerja bidang pariwisata
bertujuan menginformasikan dan mempromosikan
potensi pariwisata aceh. sehingga dengan sendirinya akan mampu meningkatkan potensi kinerja yang
baik dalam aktivitas program kerja dinas bidang pariwisata. Sehingga visi dan
misi dapat terealisasikan sesuia tujuan yang ingin dicapai.
Berdasarkan
permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana peran divis
humas dalam mendukung program kerja dinas pariwisata dan bagian strategi
pemasaran dalam mempromosikan pariwisata yang ada di aceh. tentunya dengan
pendekatan penelitian observasi dan wawancara. Serta menggunakan acuan ilmu dan
teori komunikasi.
Rumusan masalah
Dari penjelasan latar belakang masalah di atas tadi
dapatlah ditarik sebuah rumusan masalah yaitu :
1.
Apa
peran divisi Humas dalam mendukung program kerja pariwisata.
2.
Bagaimana
bidang strategi pemasaran Dalam Mempromosikan Aceh Sebagai Halal Tourism
Destination.
Lokasi
studi lapangan
Kantor
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Aceh beralamat jln. Tgk. Chik kuta
karang no.03, kuta alam, kota banda aceh (24415)
Tinjauan
Pustaka
Pengertian
Komunikasi
Secara
etimologis, istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin communicatio, dan
perkataan ini bersumber pada kata communis. Arti communis di sini adalah sama,
dalam arti kata mengenai makna suatu hal. Jadi, komunikasi berlangsung apabila
antara orang-orang yang terlibat terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal
yang dikomunikasikan. Pengertian secara etimologis merujuk pada proses
penyampaian suatu pernyataan yang dilakukan oleh seorang sebagai konsekuensi dari
hubungan sosial. Komunikasi diartikan sebagai proses penyampaian suatu pesan
oleh seseorang kepada orang lalin untuk memberi tahu atau untuk mengubah
pendapat dan sikap, pendapat atau perilaku, baik secara lisan atau tulisan,
maupun tidak langsung tetapi melalui media (Effendy, 2001 : 3).
Definisi
komunikasi sangat banyak ragamnya, tergantung dari sudut pandang mana dalam
melihat komunikasi tersebut. Kerangka konsep komunikasi dapat dilihat dari tiga
hal, yaitu komunikasi sebagai tindakan satu arah, komunikasi sebagai interaksi,
dan komunikasi sebagai transaksi. Beberapa definisi yang sesuai dengan konsep
komunikasi sebagai tindakan satu arah adalah :
1.
Komunikasi
adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau
lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. (Rogers dalam Mulyana,
2006 : 62).
2.
Komunikasi
terjadi ketika sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan niat yang
disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima.
Komunikasi bisa juga ditinjau dari dua
sudut pandang, yaitu pengertian komunikasi secara umum dan secara paradigmatik.
Pengertian
Humas/Public Relations
Public relations menyangkut
kepentingan setiap organisasi, baik itu organisasi yang bersifat komersial
maupun yang non komersial. Kehadirannya tidak bisa dicegah, terlepas dari kita
menyukainya atau tidak. Anda tida bisa memutuskan untuk menghadirkan atau
sebaliknya meniadakan public relations tersebut. Public relation terdiri dari
semua bentuk komunikasi yang terselenggara antara organisasi yang bersangkutan
dengan siapa saja yang menjalin kontak dengannya. Setiap orang pada dasarnya
juga selalu mengalami public relations tersebut, kecuali jika ia terisolasi dan
tidak menjalin kontak dengan manusia lainnya.
Untuk
menghindari salah pengertian, kita mengenal makna atau definisi PR itu sendiri,
kita lihat beberapa definisi tentang PR tersebut antara lain adalah :
Definisi
menurut (British) Institute of Publc Relation (IPR) mengatakan itu
sebagai “keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan
dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik (goodwill) dan saling
pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya”. (Jefkins &
Yadien, 2003 : 9)
Kemudian
dalam menjalankan aktivitas promosi, salah sastu faktor yang mempengaruhi
keberhasilan program promosi yang dijalankan adalah mengenai fungsi dan peran
public relations. Hal ini sesuai dengan teori dari Wasesa (2006 : 117) bahwa
posisi public relations dalam standar mengenai struktur manajemen sangat berpengaruh
terhadap informasi yang bisa disampaikan kepada media massa. Semakin rendah
posisinya, semakin besar kemungkinan penyimpangan informasi yang diberikan
kepada media massa.
Peran
public relations menurut Rosady
Ruslan dalam bukunya Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations mengemukakan public
relations mempunyai peran ganda, di satu pihak berupa ia menjaga citra baik
terhadap lembaga ataupun organisasi yang diwakilinya dan di pihak lainia harus
berhadapan dengan berbagai situasi yang kurang menguntungkan seperti opini
publik yang negatif kontrofersional, bertentangan hingga menghadapi saat yang
paling penting dan kritis kepercayaan dan citra (Rosali Ruslan, 2000 : 59).
Humas Pemerintahan
Dalam
sebuah organisasi yang memiliki beberapa bidang yang mendukung sistem
operasional kerja organisasi tersebut, tentunya memiliki tugas dan fungsinya
masing-masing. Hal tersebut juga terlihat pada lembaga atau organisasi
pemerintah, yang di dalamnya memiliki beberapa bagian atau departemen. Salah
satunya adalah bagian humas pemerintahan.
Tugas
pokok humas pada internal dan eksternal publik khususnya pada humas
pemerintahan sangat berbeda dengan tugas pokok humas perusahaan sebagaimana
biasanya.
Humas
perusahaan lebih menitikberatkan tugas dan fungsinya pada keuntungan (profit),
sedangkan humas pemerintahan adalah untuk menciptakan harmonisasi, kerjasama,
serta penciptaan citra yang baik pada masyarakat umum(Wijaja, 1986 : 127).
Strategi Pemasaran
Pemasaran
merupakan suatu kegiatan yang terpenting di dalam kehidupan perusahaan sebagai
usahanya untuk mencapai tujuan, mengembangkan usaha, mendapatkan laba serta
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri. Berhasil tidaknya
suatu usaha atau bisnis sangat tergantung pada keahlian manajemen serta keahlian
dibidang pemasaran dari barang atau jasa yang diproduksi.
Beberapa
ahli ekonomi mengemukakan definisi pemasaran sebagai berikut: pemasaran adalah
suatu sistem total dari kegiatan bisnis untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan
dan jasa baik kepada konsumen saat ini maupun konsumen potensial. (William
J.Stanton, 1995:7)
Istilah
strategi pemasaran banyak digunakan orang terutama dalam bidang bisnis, yaitu
dalam hal membicarakan prosedur dan strategi. Istilah startegi sebenarnya
berasal dari bahasa Yunani yang artinya kepemimpinan. Startegi pemasaran adalah
keseluruhan tindakan-tindakan yang disiapkan oleh sebuah organisasi untuk
mencapai sasaran-sasarannya. (Philip Kotler, 1992:2).
Sedangkan
dalam konteks pemasaran, arti kata startegi dihubungkan dengan segala aktivitas
pemasaran dan sasaran-sasaranpemasaran. Strategi merupakan katalisator atau
elemen pengolahan atau tujuan-tujuannya. Seperti halnya manajemen, pengembangan
strategi pemasaran merupakan sebuah seni dan merupakan sebuah produk logika dan
kreativitas. Jadi dengan demikian strategi pemasaran merupakan keterkaitan
antara sasaran-sasaran dan hasil.
Definisi Promosi
Pada
hakekatnya promosi adalah suatu bagian yang penting dari pemasaran. Kata
promosi berasal dari bahasa Inggris, “promotion”. Dalam kamus komunikasi
dikatakan :
“Promosi adalah kegiatan meningkatkan sesuatu
sehingga menjadi lebih banyak, lebih tinggi, lebih bermutu dan sebagainya”.
(Effendi, 1998 : 187).
biasanya
kegiatan promosi yang dapat dikatakan efektif, jika dilakukan komunikasi secara
langsung dan persuasif. Seperti yang dikemukakan Penglaykim (1987 : 16),
mengenai pengertian promosi adalah sebagai berikut :
“Promosi adalah komunikasi marketing yang bersifat
informatif, sekaligus persuasif”.
Jadi
demikian promosi dapat dikatakan salah satu cara pemasaran agar dapat
meningkatkan kunjungan wisata karena pemberian informasi dan menjelaskan objek
wisata dengan teknik persuasif.
Istilah
pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu terdiri dari dua suku kata
“pari” dan “wisata”. Pari berarti berulang-ulang atau berkali, sedangkan wisata
berarti perjalanan atau bepergian.
Jadi
pariwisata berarti perjalanan yang dilakukan berulang-ulang atau berkali-kali (Musanef,
1995 : 103).
Kemudian
pendapat yang dikemukakan Santoso (1980 : 11) bahwa pariwisata adalah kegiatan
perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat yang lain tidak untuk menetap
(melainkan akan kembali ke tempat asal) dengan tujuan pokok mencari kepuasan.
Suatu perjalanan wisata dianggap sebagai perjalanan
wisata bila memenuhi tiga persyaratan yaitu :
1.
Harus
bersifat sementara
2.
Harus
bersifat sukarela dalam arti tidak dipaksa
3.
Tidak
bekerja dengan sifatnya yang menghasilkan (Spillane, 1994 : 22)
Selanjutnya,
pengertian pariwisata menurut undang-undang No. 9 Tahun 1990, adalah segala
sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan objek wisata dan
daya tarik serta usaha-usaha yang berkaitan di bidang tersebut, dimana
pariwisata mengandung 3 unsur, yaitu : unsur manusia (menikmati), unsur sasaran
(obyek dan daya tarik wisata), dan unsur usaha.
Penentuan ruang lingkup
1.
Peneliti
hanya ingin mengetahui sejauh mana peran humas dalam program kerja pada dinas
pariwisata aceh
2.
Peneliti
ingin mengetahui bagaimana proses strategi pemasaran dinas pariwisata dalam
mempromosikan Aceh Sebagai Halal Tourism
Destination
Tujuan penelitian
1.
Mengetahui
fungsi dan peran humas pada dinas pariwisata aceh.
2.
Mengetahui
sejauhmana keefektifan divisi humas dalam mendukung program kerja dinas
pariwisata aceh.
3.
Mengetahui
bagaimana proses kerja bidang pemasaran dalam mempromosikan wisata aceh.
4.
Mengetahui
kendala apa saja yang dialami dalam mempromosikan aceh sebagai wisata halal.
Hasil observasi
Bidang humas
Dari proses observasi yang dilakukan peneliti pada Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Aceh mengenai peran divisi humas dalam
program kerja bidang pariwisata. Dari hasil observasi menyatakan bahwa peran
divisi humas pada program kerja bidang pariwisata. Divisi humas pada instansi
ini berkewajiban untuk ikut andil dalam program kerja bidang pariwisata yang
mana divisi ini bertugas mengumpulkan, mengolah, dan mempublikasi informasi
mengenai segala bentuk aktivitas yang terdapat dalam kedinasan lalu di serahkan
ke direktorat manajemen.
Dalam mempublikasi informasi tersebut divisi humas
menyerahkannya ke sub bagian teknologi informasi agar informasi tersebut dapat
tersebar ke semua kalangan masyarakat, partner, dan stakeholder. Media yang digunakan untuk publikasi
adalah mengunakan media online seperti website yang di anggap lebih eksis dari
lainnya.
Divisi humas pada instansi ini baru terbentuk 5
bulan jadi strukturisai programnya masih dalam tahapan. Bagian divisi humas ini
masih bersifat dependentbelum memiliki
SK tetap tetapi berada dalam sub bagian program informasi. Program divisi ini
juga terkendala oleh anggaran yang masih minim dalam menjalankan programnya, SDM
yang masih perlu peningkatan dalam menjadi staff humas, dan masih harus banyak
bekerjasama dengan media lain untuk publikasi, masih perlu berbenah kedepanya.
Divisi humas saat ini hanya berkoordinasi dengan
biro humas pemda aceh sebagai partner. Kantor humas pemda aceh merupakan
institusi biro humas yang menjadi induk dari segala aktivitas kehumasan. Setiap
intansi terkait akan mendapat segala informasi kegiatan yang bertaraf nasional
maupun international melalui intansi tersebut. Sebelum adanya divisi humas di Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Aceh segala aktivitas diatur oleh humas
pemda aceh ini.
Divisi humas juga mempunyai peran dalam menarik
perhatian khalayak luas untuk ikut serta pada program yang diadakan dinas
pariwisata ini. Sehingga hubungan intansi dan publiknya akan berjalan dengan
baik. Humas sendiri wajib menginformasikan segala aktivitas yang bersifat
general karna ada UU yang mengatur komunikasi publik umum.
Bidang pemasaran
Hasil observasi yang dilakukan peneliti mengenai
strategi pemasaran dalam mempromosikan Aceh Sebagai Halal Tourism Destination
oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Aceh bidang pemasaran. Bidang
pemasaran merupakan salah satu bagian yang berkaitan dengan promosi. Ada
beberapa bentuk strategi yang dilakukan branding, advertaising, dan selling. Media
yang paling efektif yaitu melalui advertaising (iklan) dalam mempromosikan
wisata halal di aceh.
Dengan iklan dapat melalui berbagai cara dalam
mempromosikanya. dengan berbagai media seperti media massa melalui siaran tv
dan iklan, media online melalui website dan sosial media, media penyiaran
melalui radio, media cetak melalui browsur dan majalah, dan media berbayar
lainnya seperti papan iklan dan baliho serta bekerjasama juga dengan maskapai
penerbangan dan stasiun kereta api menggunakan target promosi bersifat
komersial.
Segala akses informasi mengenai destinasi wisata
aceh terdapat di 2 website. Yang pertama website secara khusus berkaitan dengan
urusan kebijakan pemerintah. Yang kedua website yang lebih mengeksplore seluruh
wisata aceh yang berlabel Halal Tourism Destination.
Dalam strategi promosi pimpinan bidang pemasaran
sangat berkomitmen dalam mewujudkan aceh sebagai Halal Tourism Destination. sehingga
bekerjasama dengan media – media yang memiliki jangkauan luas dan ternama.
dalam mempromosikan wisata aceh ke ranah international dan nasional. Media
tersebut harus populer, berpengaruh, dan go
public.
Pada sektor pariwisata merangkul semua sasaran target promosi
termasuk wisatawan non – muslim. akan mendapatkan perlakuan yang sama layaknya
wisatawan. Sebelumnya mereka diperkenalkan dahulu mengenai aturan setempat sehingga mengerti keadaan kearifan
lokal aceh. Wisata juga merangkul dalam bidang kuliner, budaya, cagar alam dan
peninggalan – peninggalan.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Aceh dalam
bidang akomodasi telah bekerjasama denga resort hotel, bagian travel dan
tunjangan pariwisata lainnya. Dalam mendukung terwujudnnya wisata halal yang memenuhi standar
international sehingga dinas ini pun menyiapkan
paket perjalanan dilengkapi akomodasi yang sesuai permintaan target.
Tantangan yang
di hadapi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Aceh dalam
pelaksanaan wisata halal. Yaitu walaupun aceh daerah syariah belum ada
sertifikasi halal secara menyeluruh menyangkut destinasi wisata yang terbengkalai,
infrastruktur kurang mendukung dan faktor lainnya. Termasuk masalah
transportasi yang tarifnya cukup berbeda bagi turis asing dibanding lokal.
Mereka dipandang asing , jadi mendapat harga lebih mahal.
Upaya yang dilakukan adalah dengan langkah sosialiasi
kepada pihak yang terlibat pada bagian wisata. Klarifikasi merupakan bagian
penyelesaian masalah yang diakibatkan oleh pemberitaan buruk, hoax, dan tidak
terpercaya. Dinas ini mempunyai sebuah komunitas Genbi yang mendukung
pariwisata halal aceh. ketika terjadi pemberitaan miring tentang aceh, maka ia
langsung beraksi dan Memperbaiki kembali citra aceh.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Aceh masih
dalam proses mewujudkan aceh sebagai Halal Tourism Destination. Bidang
pemasaran memaparkan bahwa aceh masih kalah dengan daerah lain dalam mewujudkan
wisata halal bertaraf international. Dikarenakan kurangnya komitmen pemerintah,
rendahnya dukungan masyarakat karna tidak sejalan dengan pemikiran, dan
kurangnya dukungan dari instansi lainnya. Tidak akan terwujud jika dinas ini
yang hanya berupaya tetapi kedepanya bisa berbenah dan bersinergi.
Pembahasan
Bidang humas
humas (hubungan masyarakat) adalah usaha untuk
membangun dan mempertahankan reputasi, citra dan komunikasi yang baik dan
bermanfaat antara organisasi dan masyarakat. Kesuksesan atau kegagalan dari
sebuah organisasi dapat dipengaruhi oleh kegiatan humas atau Public Relations
(PR).
Di era keterbukaan informasi seperti saat ini,
dimana masyarakat atau publik sudah semakin kritis terhadap pemberitaan, maka
peran humas sangat penting sebagai layanan publik untuk memberikan informasi
yang jelas dan sesuai fakta yang ada di perusahaan, pemerintahan, maupun organisasi lainnya, dengan cara yang
baik dan benar agar dapat diterima publik.
Dunia kehumasan atau public relations akan selalu
bergerak dinamis seiring perubahan di tengah masyarakat. Perubahan yang terjadi
baik dalam skala kecil maupun skala besar harus menjadi perhatian seluruh
praktisi kehumasan agar peran humas kian kontekstual namun tetap profesional.
Keberadaan humas sangat dibutuhkan dan penting untuk
membangun dan menjaga adanya saling pengertian antar organisasi dengan stakeholder
dan masyarakat umum. dengan tujuan menyangkut tiga hal yaitu reputasi, citra
dan komunikasi mutual benefit relationship.
Untuk berkomunikasi dengan publik, Humas juga
mendekatkan diri melalui media, baik melalui iklan, media sosial ataupun dengan
menyediakan informasi mengenai perkembangan organisasi terkini. Tidak hanya
itu, Humas perlu juga menyediakan layanan informasi berupa Contact Center yang
diperuntukkan bagi stakeholder ataupun masyarakat umum yang ingin menyampaikan
keluhan dan pertanyaannya di bidang layanan
Humas berfungsi untuk mengetahui dan mengevaluasi
opini-opini publik yang berkaitan dengan organisasi, serta memanfaatkan
komunikasi sebagai media untuk memberikan informasi yang sesuai dengan fakta,
disampaikan dengan cara-cara yang baik dan benar untuk mengarahkan opini publik
ke arah yang diharapkan.
Humas bisa berfungsi sebagai marketing yang harus
"jualan" apa yang dipunyai organisasi. Fungsi marketing sangat kental
di humas sebagai komunikasi massa. Produk-produk yang dimiliki disampaikan ke
masyarakat, melalui strategi komunikasi tujuannya supaya masyarakat tahu ada
produk yang dikerjakan sehingga masyarakat tahu kinerja organisasi tersebut.
Jadi upaya-upaya yang dilakukan humas ada dua, yaitu menjaring opini publik dan
marketing.
Seiring dengan kesadaran bahwa humas memegang
peranan yang sangat penting dalam membangun citra organisasi, keberadaan humas
adalah suatu kebutuhan yang harus diprioritaskan. Untuk itu perlu juga didukung
SDM (Sumber Daya Manusia) dengan kapasitas yang kompeten di bidang kehumasan
serta dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai.
Kegiatan divisi humas pada Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Provinsi Aceh sudah merangkul beberapa fungsi dari kehumasan.
Walaupun tidak begitu efektif karna faktor pembentukannya masih baru dan perlu
perbenahan lebih lanjut. Tidak hanya berkaitan dengan publikasi informasi saja
tapi juga harus menjalin hubungan yang baik dengan khalayak seperti publik
intern organisasi, stakeholder, dan masyarakat umum.
Humas juga berfungsi dalam mewujudkan reputasi yang
baik bagi suatu instansi, menjaga citra positif antara intansi dan publiknya,
dan harus terjalinya komunikasi yang baik dan menghasilkan manfaat agar
terciptanya layanan publik yang bermutu. Harus banyak bekerjasama dengan media
– media dalam berbagai bidang agar penyebaran informasi sesuai arahan yang
ditujukan. Serta ditunjang dengan SDM kehumasan yang profesional agar kegiatan
humas berjalan efektif.
Bidang pemasaran
Pemasaran suatu sistem keseluruhan dari
kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa. merupakan faktor penting
untuk mencapai sukses bagi perusahaan/intansi akan mengetahui adanya cara dan
falsafah yang terlibat didalamnya.
Cara dan falsafah baru ini disebut konsep pemasaran
(marketing concept). Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi
perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari
sebuah perusahaan.
Strategi adalah proses penentuan rencana para
pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi. Disertai
penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.
Promosi adalah tindakan menginformasikan atau mengingatkan
konsumen mengenai suatu produk/merek tertentu. Promosi digunakan untuk
mendukung berbagai strategi pemasaran lainnya (strategi produk, strategi
penentuan harga, dan strategi distribusi). Promosi akan mempercepat penyampaian
strategi pemasaran kepada konsumen.Tanpa promosi maka strategi ini akan sulit
untuk sampai kepada konsumen.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Aceh dalam
mempromosikan Aceh Sebagai Halal Tourism Destination. Sudah mengetahui media
mana yang paling unggul digunakan dalam promosi yaitu melalui advertising.
Benar melalui media ini dapat menggunkan
berbagai macam cara dalam penyampaiannya seperti melalui media cetak, massa,
online, bidang informasi dan penyiaran dan bidang berbayar lainnya.
Dalam bekerjasam pun menyeleksi media – media yang sesuai
standarisasi dari dinas ini, harus mencakup media populer, berpengaruh, dan go
public. Dalam penyedian akomodosi pun telah telah bekerjasam dengan berbagai
stakeholder ternama demi mewujudkan wisata halal berstandar international.
Dalam bidang pemasaran tidak ada yang terkendala,
tetapi dalam pelaksanaan masih menimbulkan beberapa hambatan. Karna wisata
halal aceh masih dalam tahapan proses menuju aceh Sebagai Halal Tourism
Destination. Untuk itu dukungan pemerintah dan masyarakat sangat diharapkan agar
sejalan dalam mewujudkan aceh wisata halal bertaraf international.
Penutup
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang
telah dijelaskan maka dapatlah disimpulkan bahwa :
Humas
Fungsi divisi humas pada Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Provinsi Aceh masih kurang memenuhi standar praktisi kehumasan karna
hanya berorientasi pada publikasi informasi. diakibatkan oleh faktor belum
adanya SK tetap dalam pembentukan divisi humas juga baru terbentuk, jadi belum
maksimal dalam pelaksaannya.
Masih kurangnya bekerjasama dengan media – media
dalam informasi layanan publik karna masih menggunakan satu media
publikasi. Termasuk dalam menjalin
kerjasama denga partner kerja berkaitan dalam hal mutual relatiosnship..
Juga belum terbentuknya program kerja humas karna
masih dalam sub bagian bidang tertentu. Kurangnya tenaga profeisonal dalam
staff humas, ketidakjelasan anggaran dalam program kerja humas, dan kurangnya
bagian marketing dalam menyebarkan infromasi yang layak kepada publik.
Pemasaran strategi
Dalam mempromosikan Aceh Sebagai Halal Tourism
Destination Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Aceh bagian bidang
pemasaran memiliki 3 strategi promosi branding, advertaisisng, dan selling.
Advertaising termasuk media yang paling unggul dalam langkah promosi karna
dapat menggunakan berbagai macam media. Seperti cetak, online, massa, dan
berbayar lainnya.
demi menunjang wisata halal bertaraf international
pada bagian akomodasi bekerjasama dengan segala stakeholder ternama. Adanya
paket perjalanan dilengkapi akomodasi yang sesuai permintaan target. Untuk
mewujudkan aceh sebagai Halal Tourism Destination bagi segala turis asing tanpa
terkecuali.
Hambatan dalam pelaksanaanya aceh masih dalam proses
sebagai Halal Tourism Destination. Karna belum adanya sertifikasi halal secara
menyeluruh menyangkut destinasi wisata yang terbengkalai, infrastruktur kurang
mendukung dan faktor lainnya. Butuh perhatian pemerintah dan dukungan dari
masyarakat.
Saran
Divisi humas kedepanya harus banyak berbenah agar memenuhi standar praktisi kehumasan dalam suatu institusi.
Harus adanya kerjasama yang baik antara pemerintah
dan masyarakat untuk mewujudkan aceh sebagai wisata halal dengan julukan Halal
Tourism Destination sehingga proses promosi berjalan efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Effendy, Onong Uchjana, 2001, Ilmu
Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Jefkins Frank, 2003, Public
Relation, Jakarta : Erlangga.
Lamb, W. Charles, dkk, 2001, Pemasaran,
Edisi Pertama, Jakarta : Salemba Empat.
Hamdan dan Hafiedcanra, 1986, Prinsip-prinsip
Hubungan Masyarakat, Surabaya : Usaha Nasional.
Oka A. Yoety, 1985, Pengantar
Ilmu Pariwisata, Jakarta : Angkasa.
Widjaja W. A. 1986, Komunikasi
: Dan Hubungan Masyarakat, Jakarta : Bina Aksara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar