MANAJEMEN RADIO
Disusun
oleh:
Munawir
saputra
140401012
Hafizul
ikram
150401093
M.
Aqib zulmi
150401057
Nurhalimah
150401031
KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN AR-RANIRY BANDA ACEH
MARET 2018
BAB I
Kata pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang Manajemen siaran Radio.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.
Terlepas dari semua
itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami
berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan
ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
DAFTAR ISI
BAB I
1.
Kata pengantar
................................................................................................................
i
2.
Daftar isi
..........................................................................................................................
ii
BAB II
3.
Pengertian
manajemen
..........................................................................................
1
4.
Tingkatan
manajemen
.......................................................................................
1
5.
Fungsi
manajemen
............................................................................................
2
6.
Pengertian
radio ................................................................................................... 3
7.
Format
Clock
....................................................................................................... 3
8.
Struktur
organisasi radio .................................................................................
3
BAB III
9.
Kesimpulan
dan Penutup
.................................................................................
10
10.
Daftar
pustaka..................................................................................................
11
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian manajemen
a.
Schoderbek,
Cosier dan Aplin, memberikan definisi manajemen sebagai: “a process of
achieving organizational goal throgh others” (suatu proses untuk mencapai
tujuan organisasi melalui pihak-pihak lain).
b.
Stoner,
memberikan definisi manajemen sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya
organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
B.Tingkatan manajemen
Pada media
penyiaran dan juga perusahaan lainnya umumnya posisi manajer terdiri atas tiga tingkatan :
1.
Manajer
tingkat bawah (lower level manager)
Manajer ini
bertugas mengawasi secara dekat pekerjaan rutin karyawan yang berada di bawah
naunganya. Manajer tingkat bawah bertanggung jawab kepada manajer tingkat
menengah.
2.
Manajer
tingkat menengah (middle manager)
Bertugas
bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan tertentu sebagai bagian dari
proses untuk mencapai tujuan utama perusahaan.
3.
Manajer
puncak (top manager)
Bertugas
mengoordinasikan kegiatan perusahaan serta memberikan arahan dan petunjuk umum untuk mencapai tujuan
perusahaan.
C. Fungsi manajemen
Manajer umum pada dasarnya bertanggung jawab dalam setiap aspek operasional
suatu stasiun penyiaran. Dalam melaksanakan tanggung jawab manajemennya,manajer
umum melaksanakan empat fungsi sebagai berikut :
1.
Perencanaan
(planning),
2.
Pengorganisasian
(organizing)
3.
Pengarahan
dan memberikan pengaruh (directing/influecing)
4.
Pengawasan
(controlling)
D. Pengertian radio
Radio adalah perkembangan teknologi yang memungkinkan suara ditransmisikan
secara serempak melalui gelombang radio (elektromagnetik) di udara.
Radio mempunyai ciri dan sifat yang berbeda dari media televisi dan
cetak, dalam hal ini:
1.
Penyampaian
pesan melalui radio siaran dilakukan dengan menggunakan bahasa lisan
2.
Bersifat
auditori, pesan yang disampaikan selalu bersifat menarik.
3.
Proses
komunikasi yang terjadi dalam radio komunikasi satu arah dan hanya dapat
didengar sekali
4.
Orang
yang berkecimpung dalam dunia radio harus mengetahui :
a.
Studi
proses komunikasi massa dan sifat-sifat radio siaran.
b.
Teknik-teknik
komunikasi jurnalistik.
E. Format Clock
Format radio disebut dengan sistem format clock, karena terdiri
atas unsur- unsur seperti:
a.
Narasi
penyiar
b.
Siklus
music
c.
Termin
iklan
d.
Promo
radio dan promo program
e.
Laporan
lalu lintas, cuaca dan reportase.
Format clock membedakan aktivitas pagi, siang dan malam, dengan
susunan yang disesuaikan dengan prediksi mengenai lifestyle pendengar pada
jam-jam tertentu.
Pagi hari format clock dipadati dengan laporan-laporan dan
reportase, sementara menjelang senja, program didominasi oleh music
easylistening, dan pada malam hari didominasi oleh program bincang-bincang.
Semakin malam maka semakin menyempit pada pendengar dewasa.
F. Struktur organisasi radio
i.
Penyiar
radio bekerja dalam Team Work disebut kru (crew) dipimpin oleh Direktur Utama
yang biasanya adalah pemilik radio (owner).
ii.
Dibawah
DIRUT ada general manager yang bertanggung jawab atas keseluruhan operasional
studio sehari-hari
iii.
Dibawah
GM ada manajer, yakni manajer program atau populer disebut Program Director (PD),
lalu manajer marketing dan manajer teknis beserta para stafnya.
Manajer Program merupakan “kepala siaran” atau bos penyiar,
bertugas:
1.
Membuat
jadwal siaran
2.
Memantau
stasiun
3.
Mengontrol
program untuk menjaga konsistensi dan kualitas produksi
4.
Mengembangkan
dan melaksanakan format siaran
5.
Memperkerjakan
dan mengatur staf siaran sesuai dengan format siaran
6.
Mengikuti
perkembangan persaingan dan tren yang mempengaruhi pemograman
7.
Mengatur
kegiatan pemberitaan dan masalah umum
8.
Bertanggung
jawab atas kelancaran dan mengatasi masalah yang muncul dalam hal program.
9.
Bertanggung
jawab atas peningkatan kualitas siaran serta kinerja dan kualitas SDM penyiar
10.
Bekerjasama
dan koordinasi dengan manajer marketing dalam hal iklan, sponsor.
Manajer marketing, bertugas mencari “duit” (iklan). Dialah yang mengatur
penjualan jam siaran komersial (air time) alias mencari iklan. Bertugas:
1.
Mengawasi staf penjualan
2.
Bekerjasama
dengan wakil perusahaan untukmenarik pengiklan.
3.
Menugaskan
tenga penjual serta menangani pengecer dan agen iklan lokal
4.
Membuat jatah penjualan.
5.
Mengkoordinasikan
penjualan promosi
6.
Menyusun
jadwal-jadwal penyiaran iklan dan merekap pelaporan siarannya.
Manajer teknik, bertanggung jawab atas kualitas radio yang dikonsumsi
pendengar. Bertugas:
1.
Mengoperasikan
atau memastikan bekerjanya semua peraltan stasiun termasuk bekerjanya semua
perlatan stasiun, termasuk soal pemnacar, sesuai dengan parameter teknik yang
ditentukan oleh pemerintah atau lembaga yang berwennag.
2.
Membeli,
memperbaiki dan memelihara peralatan siaran
3.
Memantau
ketepatan sinyal
4.
Menyesuaikan
radio untuk keperluan pemograman dan mempersiapkan operasi penyiaran jarak
jauh.
Music Director, sebutan populernya adalah MD, bertugas:
1.
Menyusun
daftar lagu (play list)
2.
Menyeleksi
lagu
3.
Menentukan
boleh tidaknya sebuah lagu di putar di ruang siaran oleh penyiar
4.
Berurusan
langsung dengan perusahaan rekaman atau manajer penyanyi untuk urusan kaset
atau lagu baru, bahkan urusan promo album atau wawancara artis.
Manajer Produksi, tugas utamanya adalah:
1.
Menentukan
sesi rekaman
2.
Menangani
spot-spot iklan dan promosi program
3.
Pengarah
program bersama PD dan MD
4.
Bersama
staf teknisnya bertanggung jawab atas kualitas audio sebuah lagu, mengeditnya
biar enak di dengar dan layak siar.
Produser disebut pengarah acara, bertugas:
1.
Menangani
khusus satu atau lebih program Siaran.
2.
Menentukan
materi siaran, penyiarnya juga menentukan narasumber atau bintang tamu jika
diperlukan
3.
Berkoordinasi
dengan pd sebagai atasan langsung
4.
Memeriksa
dan memastikan kesiapan orang , bahan dan perlatan yang diperlukan musik
pendukung , daftar lagu, bekerjasama/berkoordinasi dengan pihak lain.
News Director, bertugas:
1.
Menangani
berita-berita atauinformasi yang harus disiarkan penyiar.
2.
Meyeleksi
bahan-bahan berita yang ada untuk disiarkan
3.
Memilih
tema-tema untuk dibicarakan oleh penyiar bersama pendengar
Reporter: Bertanggung jawab dalam mencari, Mengumpulkan, menyeleksi
dan mengolah materi pemberitaan sampai siap siar.
Script Writer, tugasnya:
1.
Mengedit
naskah yang digunakan atau disiarkan oleh penyiar.
2.
Menyiapkan
berbagai bahan atau informasi yang mendukung sebuah program siaran, uatamnya
siaran berita atau siaran lain yang membutuhkan naskah misalnya, tips atau info
ringan.
Public Relations,. Tugasnya menangani:
1.
Proposal
kerjasama dan mengkoordinasikannya dengan PD dan manajer marketing.
2.
Menjalin
hubungan baik dengan lembaga- lembaga potensial menjadi pengiklan, pendukung
program siaran dan pendengar setia.
3.
Membangun
citra positif radio.
Off air division, bagian khusus menganani acara non siaran
distudio. Umumnya radio
Punya ob van (on board van), bahkan “panggung gerak” (mobil stage)
untuk mengadakan acara-acara off air. Divisi ini juga sekaligus menangani
branding, yaitu promosi dan membangun kesan (image building).
Manajemen Dalam Pelaksanaan Media Penyiaran
Mengelola bisnis media penyiaran merupakan salah satu bisnis yang
paling sulit dan paling menantang dibandingkan dengan jenis industri lainnya.
Mengelola media penyiaran pada dasarnya adalah mengelola manusia. Keberhasilan
media penyiaran sejatinya ditopang oleh kreativitas manusia yang bekerja pada
tiga pilar utama yang merupakan fungsi vital yang dimiliki setiap media
penyiaran yaitu teknik, program dan pemasaran.
Keberhasilan media penyiaran bergantung pada bagaimana kualitas
orang-orang yang bekerja pada ketiga bidang tersebut. Namun demikian, kualitas
manusia saja tidak cukup jika tidak disertai dengan kemampuan pimpinan media
penyiaran bersangkutan mengelola sumber daya manusia yang ada. Karena alasan
inilah manajemen yang baik mutlak diperlukan pada media penyiaran.
Mengelola suatu media penyiaran memberikan tantangan yang tidak
mudah kepada pengelolanya, sebagaimana ditegaskan Peter Pringle, “Few
management position offers challenges equal to those of managing a commercial
radio or television station.“ (tidak banyak posisi manajemen yang memberikan
tantangan yang setara dengan mengelola suatu stasiun radio dan televisi lokal).
Tantangan yang harus dihadapi manajemen media penyiaran disebabkan
oleh dua hal. Pertama, sebagaimana perusahaan lainnya, media penyiaran dalam
kegiatan operasionalnya harus dapat memenuhi harapan pemilik dan pemegang saham
untuk menjadi perusahaan yang sehat dan mampu menghasilkan keuntungan. Namun di
pihak lain, sebagai tantangan kedua, media penyiaran harus mampu memenuhi
kepentingan masyarakat (komunitas) dimana media bersangkutan berada, sebagai
ketentuan yang harus dipenuhi ketika media penyiaran bersangkutan menerima izin
siaran (lisensi) yang diberikan negara.
Dengan demikian, upaya untuk menyeimbangkan antara memenuhi
kepentingan pemilik dan kepentingan masyarakat memberikan tantangan tersendiri
kepada pihak manajemen media penyiaran.
Media penyiaran pada
dasarnya harus mampu melaksanakan berbagai fungsi yaitu antara lain fungsinya
sebagai media untuk beriklan, media hiburan, media informasi dan media
pelayanan. Untuk mampu melaksanakan seluruh fungsi tersebut sekaligus dapat
memenuhi kepentingan pemasang iklan, audien serta pemilik dan karyawan
merupakan tantangan tersendiri bagi manajemen.
Corak produksi (mode of production) dalam manajemen media yang
mengabdi kepada kepentingan modal akan menjadikan pemberhalaan terhadap rating
dan iklan, sehingga selera pasar yang kemudian diikuti. Merebaknya genre
tayangan berita infotainment adalah fenomena yang bisa menjadi penjelasan atas
konsekuensi ini.
Pengelola stasiun penyiaran sering membuat kesalahan yaitu memulai
kegiatan dan membuat keputusan tanpa menetapkan tujuan terlebih dahulu. Tujuan
adalah suatu hasil akhir, titik akhir atau segala sesuatu yang akan dicapai.
Setiap tujuan kegiatan dapat juga disebut dengan sasaran (goal) atau target.
Tantangan lainnya berasal dari persaingan yang berasal dari
berbagai media penyiaran yang ada. Berbagai stasiun radio dan televisi saling
bersaing secara langsung untuk mendapatkan sebanyak mungkin pemasang iklan dan
audience. Selain persaingan secara langsung dengan media penyiaran lainnya,
stasiun radio juga harus bersaing dengan jenis media massa lainnya seperti
televisi kabel, Internet, ataupun jenis new media lainnya.
Sebagaimana organisasi atau perusahaan lain, media penyiaran
menggunakan manajemen dalam menjalankan kegiatannya, dan setiap orang yang
mempunyai tanggungjawab atas bawahan dan sumber daya organisasi lainnya dengan
menjalankan fungsi manajemen disebut dengan manajer . Pada dasarnya, manajemen
dibutuhkan oleh semua organisasi karena tanpa manajemen semua usaha akan
sia-sia dan pencapaian tujuan akan menjadi lebih sulit.
Kita mungkin sangat sering mendengar kata ‘manajemen’ namun jika seseorang
ditanya mengenai apakah manajemen itu, maka jawabannya bisa sangat beragam. Hal
ini tidak mengherankan karena tanggung jawab yang tercakup dalam manajemen bisa
sangat beragam dan sekaligus kompleks.
Maksud penetapan tujuan pada media penyiaran adalah agar terdapat
koordinasi dari berbagai kegiatan yang dilakukan oleh departemen dan individu
dengan tujuan utama media penyiaran. Pada saat tujuan media penyiaran
ditetapkan maka tujuan dari berbagai departemen dan tujuan personal yang
bekerja pada departemen bersangkutan dapat direncanakan dan dikembangkan.
Tujuan individu harus memberikan kontribusinya pada pencapaian tujuan
departemen yang pada gilirannya tujuan departemen harus sesuai pula dengan
tujuan departemen lainnya dan juga tujuan umum media penyiaran bersangkutan.
Sebagai tambahan, seluruh tujuan harus dapat dicapai, terukur,
memiliki tenggat waktu (deadline) serta dapat diawasi. Sekali tujuan ditetapkan
maka rencana atau strategi dapat disusun untuk mencapainya. Skema berikut ini
menunjukkan bahwa hanya setelah misi dasar ditetapkan maka tujuan, strategi,
program, kebijakan dan rencana dapat ditetapkan.
Sebelum melangkah lebih jauh dalam perdebatan teoritis dalam
manajemen media, ada baiknya kita mengurai dulu tentang kepemilikan media
(media ownership). Manajemen media tentu tidak lepas dari pemilik media
bersangkutan. Berdasarkan kepemilikannya, media dapat dibagi dalam tiga bagian
besar. Pertama, not-for-profit media organization. Media yang dikelola dalam
manajemen model ini umumnya diorganisir atas dasar non profit oleh kelompok
kepentingan seperti kelompok perempuan, etnis dsb. Media seperti ini lebih
memiliki kebebasan dalam editorial dan isi, sehingga peran pekerja media
sebagai agency, jika melihat manajemen media dalam teori strukturasi, menjadi
lebih besar. Pekerja media relatif lebih bebas dan leluasa mengartikulasikan
ide-idenya.
BAB III
Kesimpulan dan Penutup
1. Kesimpulan
Manajemen Radio
itu sangat penting untuk mengorganisasikan tujuan sesuai dengan target yang telah
didesain.
2. Penutup
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan
menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan
dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan
lugas.Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan Dan kami
juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan
makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami
ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Rahmawati,
Indah dan Dodoy Rusnandi. 2011. Berkarier Di Dunia Broadcast.Jawa Barat :
Laskar Aksara
2.
Sjarifuddin,
AR. 2007. Manajemen Komunikasi. Samarinda : Aceeca Print
3.
Suprapto,
Tommy. 2011. Pengantar Ilmu Komunikasi dan Peran Manajemendalam Komunikasi.
Jakarta : PT. Buku Seru
4.
Terry,
George R. dan Leslie W. Rue. 2011. Dasar-dasar Management. Jakarta.PT Bumi
Aksara