Senin, 06 Agustus 2018

ujian akhir semester media dakwah



Nama                  : Munawir saputra
NIM                    : 140401012
Jurusan                 : KPI/UIN Ar-raniry
Matakuliah          : Media dakwah      
Dosen Pengampu: Nurul Izzati, S.Sos.I

LEMBARAN JAWABAN UJIAN AKHIR !
Soal!
1. Jelaskan defenisi dari Media, Dakwah dan Media Dakwah?
2. Sebutkan jenis-jenis media yang tergolong kedalam Media konvensional dan Media Yang tergolong kedalam jenis new media?
3. Sebut  dan jelaskan perbedaan antara Media konvensional dengan media baru (New media) dilihat dari sisi kelebihan dan kelebihan masing-masing!
4. Jelaskan menurut pendapat anda mengapa perlu dakwah perlu dilaksanakan terus menerus dan disampaikan melalui berbagai macam media
5. Jelaskan secara singkat urgensi  media dalam dakwah!
6. Jelaskan secara singkat fungsi internet sebagai media dakwah?
7. Jelaskan strategi dakwah melalui teknologi komunikasi!

Jawaban!
1. Kata Media berasal dari bahasa latin, Median yang merupakan bentuk jamak dari medium secara etimologi yang berarti alat perantara.[1]  Wilburn Scharm (2007) mendevinisikan media sebagai teknologi informasi yang dapat digunakan dalam pengajaran . Contoh: Buku, Film, Video, kaset, slide dan sebagainya.[2] Sedangkan Dakwah Ditinjau dari segi bahasa “Da’wah” berarti: panggilan, seruan atau ajakan. Bentuk perkataan tersebut dalam bahasa Arab disebut mashdar. Sedangkan bentuk kata kerja (fi’il)nya adalah berarti: memanggil, menyeru atau mengajak (Da’a, Yad’u, Da’watan).Orang yang berdakwah disebut Da’i dan orang yang menerima dakwah atau orang yang didakwahi disebut mad’u.[3] Maka dari pengertian diatas berdasarkan perspektif ilmu komunikasi Media dakwah berarti alat perantara yang digunakan oleh si pemberi pesan kepada khalayak.

2. Media Konvensional adalah : TV, Radio, Koran, Majalah dan lain-lain. Ada sebagian orang yang mengatakan saat ini media konvensional tersebut sudah menjadi  traditional media dimana media digital sudah mulai mempengaruhi gaya hidup manusia di Era informasi seperti saat ini. Menurut Muhammad Ridlo Eisy, media konvensional adalah radio, televisi dan media cetak.Media baru : Mikrokomputer, Telekoferensi,teleteks,Videotext,Komunikasi satelit.

3. 1. Media cetak
Keunggulan :
·         Repeatable, dapat di baca berkali-kali dengan menyimpannya atau  mengklipingnya
·     Analisa lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar mengerti isi berita dengan analisa yang lebih mendalam dan dapat membuat orang berfikir  lebih spesifik tentang isi tulisan.

Kelemahan :
·         Lambat, dari segi waktu media cetak adalah yang terlambat dari media massa yang lain karena media cetak tidak dapat menyebarkan langsung berita yang terjadi kepada masyarakat dan harus menunggu turun cetak. Media cetak sering kali hanya memuat berita yang telah disebarluaskan oleh media lainnya.
·         Tidak adanya audio, media cetak hanya berupa tulisan yang tentu saja tidak dapat didengar.
·    Visual yang terbatas, media cetak hanya dapat memberikan visual berupa gambar yang mewakili keseluruhan isi berita.
·       Produksi, biaya produksi yang cukup mahal karena media cetak harus mencetak dan mengirimkannya sebelum dapat dinikmati masyarakat.

2. Media online
Keunggulan :
·         Sangat cepat, dari segi waktu media online sangat cepat dalam menyampaikan beritanya.
·         Audio Visual, media online juga mempunyai audio visual dengan melakukan streaming.
·         Praktis dan Fleksibel, media online dapat diakses dari mana saja dan kapan saja yang kita mau.

Kelemahan :
·         Tidak selalu tepat, karena mengutamakan kecepatan berita yang dimuat di  media online biasanya tidak seakurat media lainnya.
·         Memerlukan perangkat dan juga akses internet


4. Menurut pendapat saya mengapa dakwah harus dilaksanakan terus menerus dikarnakan dakwah saat ini sudah menjadi fashion atau gaya hidup yang menjanjikan bayarannya. Meskipun dalam islam dakwah itu adalah suatu kewajiban namun untuk saat ini tidak bisa dipungkiri bahwa dakwah sudah berkembang menjadi sebuah profesi yang banyak orang minati bahkan diluar islam pun banyak mereka menggantungkan hidupnya dalam berdakwah. Jadi, mengapa dakwah terus dilaksanakan? Jawabannya untuk memenuhi kebutuhan.
Kemudian, mengapa dakwah harus melalui berbagai media? Agar tepat sasaran.
 5.        Urgensi berasal dari bahasa latin yaitu Urgere  yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti mendorong. Istilah urgensi merujuk pada sesuatu yang mendorong kita, yang memaksa kita untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan. Dengan demikian, jika ada suatu masalah harus segera ditindak lanjuti.[4]
Penggunaan media dalam Islam bertujuan untuk mempermudah penyampaian pesan-pesan agama (syariah) supaya sampai kepada masyarakat luas lebih cepat secara bersamaan, melalui media komunikasi modern hal tersebut bisa dicapai lebih banyak dari pada komunikasi yang tidak bermedia (teknologi) pesan yang disajikan oleh radio televisi atau majalah serta surat kabar bisa mewakili tugas penyampaian pesan-pesan agama. Adapun dari segi peran media bisa berperan dalam pembinaan ummah atau komunitas muslim, penyerapan ajaran Islam bisa dengan mudah didapat oleh pemeluknya, kemudian bisa merubah tingkah-laku pemeluknya. Pembentukan pandangan hidup dan karakter Islam bisa dihubungkan dengan peran media komunikasi. ( M. Tata Taufik, 2013; 170)
Peran lainnya sebagai pemelihara berbagai pemikiran dan pemahaman yang pernah muncul di dunia Islam dari masa ke masa, berbagai warisan intelektual Islam yang sampai pada kita merupakan saksi atas peran media massa bagi Islam. Demikian juga munculnya berbagai aliran pemikiran keislaman yang menyebar di wilayah tertentu di belahan dunia Islam merupakan peran dari media yang memungkinkan mudahnya akses terhadap sumber-sumber aliran pemikiran tersebut.[5]

6. Dakwah melalui jaringan internet dinilai sangat efektif dan potensial dengan berbagai alasan, di antaranya:
A.    Mampu menembus batas ruang dan waktu dalam sekejap dengan biaya dan energi yang relatif terjangkau,
B.    Pengguna jasa internet setiap tahunnya meningkat drastis, ini berarti berpengaruh pula pada jumlah penyerap misi dakwah. Para pakar dan ulama yang berada dibalik media dakwah via internet bisa lebih konsentrasi dalam menyikapi setiap wacana dan peristiwa yang menuntut status hukum syar’i, Dakwah melalui internet telah menjadi salah satu pilihan masyarakat.
C.    Berbagai situs mereka bebas memilih materi dakwah yang mereka sukai, dengan demikian pemaksaaan kehendak bisa dihindari,
D.   Cara penyampaian yang variatif telah membuat dakwah Islamiyah via internet bisa menjangkau segmen yang luas.

7.  Internet : sejak internet berkembang luas maka sangat mudah bagi seorang pendai dalam berdakwah salah satunya melalui media sosial WA, FB, Blog, YT dll.
TV:  bisa melalui iklan yang ditampilkan, Film, tausiah berdasarkan siaran pada setiap channel masing-masing
Radio: Melalui talkshow, Music dll.


[1]Asmuny Syukir 1986:17
[2]At-tabsyir, jurnal komunikasi penyiaran islam
[3]Mad’u (Saputra, 2012: 1).

[4]http://www.pengertiandari.xyz/2017/11/pengertian-urgensi.html
[5](Al-Khaja, Muhammad Kamil, 1984 )


Minggu, 05 Agustus 2018

MANAJEMEN RADIO komunikasi penyiaran islam uin arraniry


MANAJEMEN RADIO

Disusun oleh:
Munawir saputra
140401012
Hafizul ikram
150401093
M. Aqib zulmi
150401057
Nurhalimah
150401031
LOGO 00 UIN AR-RANIRY.jpg

Mar’i





KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN AR-RANIRY BANDA ACEH
 MARET 2018




BAB I

Kata pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang Manajemen siaran Radio.
            Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan  bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
             Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
             Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
   









DAFTAR ISI
BAB I
1.       Kata pengantar ................................................................................................................ i
2.       Daftar isi .......................................................................................................................... ii
BAB II
3.       Pengertian manajemen .......................................................................................... 1
4.      Tingkatan manajemen ....................................................................................... 1
5.      Fungsi manajemen ............................................................................................ 2
6.       Pengertian radio ...................................................................................................  3
7.       Format Clock .......................................................................................................  3
8.      Struktur organisasi radio ................................................................................. 3
BAB III
9.      Kesimpulan dan Penutup ................................................................................. 10
10.  Daftar pustaka.................................................................................................. 11

  
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian manajemen
a.       Schoderbek, Cosier dan Aplin, memberikan definisi manajemen sebagai: “a process of achieving organizational goal throgh others” (suatu proses untuk mencapai tujuan organisasi melalui pihak-pihak lain).
b.      Stoner, memberikan definisi manajemen sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.[1]
B.Tingkatan manajemen
            Pada media penyiaran dan juga perusahaan lainnya umumnya posisi manajer  terdiri atas tiga tingkatan :
1.      Manajer tingkat bawah (lower level manager)
Manajer ini bertugas mengawasi secara dekat pekerjaan rutin karyawan yang berada di bawah naunganya. Manajer tingkat bawah bertanggung jawab kepada manajer tingkat menengah.
2.      Manajer tingkat menengah (middle manager)
Bertugas bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan tertentu sebagai bagian dari proses untuk mencapai tujuan utama perusahaan.
3.      Manajer puncak (top manager)
Bertugas mengoordinasikan kegiatan perusahaan serta memberikan arahan dan  petunjuk umum untuk mencapai tujuan perusahaan.[2]

C. Fungsi manajemen
Manajer umum pada dasarnya bertanggung jawab dalam setiap aspek operasional suatu stasiun penyiaran. Dalam melaksanakan tanggung jawab manajemennya,manajer umum melaksanakan empat fungsi sebagai berikut :
1.      Perencanaan (planning),
2.      Pengorganisasian (organizing)
3.      Pengarahan dan memberikan pengaruh (directing/influecing)
4.      Pengawasan (controlling)

D. Pengertian radio
Radio adalah perkembangan teknologi yang memungkinkan suara ditransmisikan secara serempak melalui gelombang radio (elektromagnetik) di udara.[3]
Radio mempunyai ciri dan sifat yang berbeda dari media televisi dan cetak, dalam hal ini:
1.      Penyampaian pesan melalui radio siaran dilakukan dengan menggunakan bahasa lisan
2.      Bersifat auditori, pesan yang disampaikan selalu bersifat menarik.
3.      Proses komunikasi yang terjadi dalam radio komunikasi satu arah dan hanya dapat didengar sekali
4.      Orang yang berkecimpung dalam dunia radio harus mengetahui :
a.       Studi proses komunikasi massa dan sifat-sifat radio siaran.
b.      Teknik-teknik komunikasi jurnalistik.

E. Format Clock
Format radio disebut dengan sistem format clock, karena terdiri atas unsur- unsur seperti:
a.       Narasi penyiar
b.      Siklus music
c.       Termin iklan
d.      Promo radio dan promo program
e.       Laporan lalu lintas, cuaca dan reportase.
Format clock membedakan aktivitas pagi, siang dan malam, dengan susunan yang disesuaikan dengan prediksi mengenai lifestyle pendengar pada jam-jam tertentu.
Pagi hari format clock dipadati dengan laporan-laporan dan reportase, sementara menjelang senja, program didominasi oleh music easylistening, dan pada malam hari didominasi oleh program bincang-bincang. Semakin malam maka semakin menyempit pada pendengar dewasa.

F. Struktur organisasi radio
                                 i.      Penyiar radio bekerja dalam Team Work disebut kru (crew) dipimpin oleh Direktur Utama yang biasanya adalah pemilik radio (owner).
                               ii.      Dibawah DIRUT ada general manager yang bertanggung jawab atas keseluruhan operasional studio sehari-hari
                             iii.      Dibawah GM ada manajer, yakni manajer program atau populer disebut Program Director (PD), lalu manajer marketing dan manajer teknis beserta para stafnya.[4]

Manajer Program merupakan “kepala siaran” atau bos penyiar, bertugas:
1.      Membuat jadwal siaran
2.      Memantau stasiun
3.      Mengontrol program untuk menjaga konsistensi dan kualitas produksi
4.      Mengembangkan dan melaksanakan format siaran
5.      Memperkerjakan dan mengatur staf siaran sesuai dengan format siaran
6.      Mengikuti perkembangan persaingan dan tren yang mempengaruhi pemograman
7.      Mengatur kegiatan pemberitaan dan masalah umum
8.      Bertanggung jawab atas kelancaran dan mengatasi masalah yang muncul dalam hal program.
9.      Bertanggung jawab atas peningkatan kualitas siaran serta kinerja dan kualitas SDM penyiar
10.  Bekerjasama dan koordinasi dengan manajer marketing dalam hal iklan, sponsor.

Manajer marketing, bertugas mencari “duit” (iklan). Dialah yang mengatur penjualan jam siaran komersial (air time) alias mencari iklan. Bertugas:
1.      Mengawasi  staf penjualan
2.      Bekerjasama dengan wakil perusahaan untukmenarik pengiklan.
3.      Menugaskan tenga penjual serta menangani pengecer dan agen iklan lokal
4.      Membuat  jatah penjualan.
5.      Mengkoordinasikan penjualan promosi
6.      Menyusun jadwal-jadwal penyiaran iklan dan merekap pelaporan siarannya.

Manajer teknik, bertanggung jawab atas kualitas radio yang dikonsumsi pendengar. Bertugas:
1.                  Mengoperasikan atau memastikan bekerjanya semua peraltan stasiun termasuk bekerjanya semua perlatan stasiun, termasuk soal pemnacar, sesuai dengan parameter teknik yang ditentukan oleh pemerintah atau lembaga yang berwennag.
2.                  Membeli, memperbaiki dan memelihara peralatan siaran
3.                  Memantau ketepatan sinyal
4.                  Menyesuaikan radio untuk keperluan pemograman dan mempersiapkan operasi penyiaran jarak jauh.

Music Director, sebutan populernya adalah MD, bertugas:
1.                  Menyusun daftar lagu (play list)
2.                  Menyeleksi lagu
3.                  Menentukan boleh tidaknya sebuah lagu di putar di ruang siaran oleh penyiar
4.                  Berurusan langsung dengan perusahaan rekaman atau manajer penyanyi untuk urusan kaset atau lagu baru, bahkan urusan promo album atau wawancara artis.
Manajer Produksi, tugas utamanya adalah:
1.      Menentukan sesi rekaman
2.      Menangani spot-spot iklan dan promosi program
3.      Pengarah program bersama PD dan MD
4.      Bersama staf teknisnya bertanggung jawab atas kualitas audio sebuah lagu, mengeditnya biar enak di dengar dan layak siar.

Produser disebut pengarah acara, bertugas:
1.  Menangani khusus satu atau lebih program Siaran.
2.  Menentukan materi siaran, penyiarnya juga menentukan narasumber atau bintang tamu jika diperlukan
3.  Berkoordinasi dengan pd sebagai atasan langsung
4.  Memeriksa dan memastikan kesiapan orang , bahan dan perlatan yang diperlukan musik pendukung , daftar lagu, bekerjasama/berkoordinasi dengan pihak lain.

News Director, bertugas:
1.  Menangani berita-berita atauinformasi yang harus disiarkan  penyiar.
2.  Meyeleksi bahan-bahan berita yang ada untuk disiarkan
3.  Memilih tema-tema untuk dibicarakan oleh penyiar bersama pendengar

Reporter: Bertanggung jawab dalam mencari, Mengumpulkan, menyeleksi dan mengolah materi pemberitaan sampai siap siar.

Script Writer, tugasnya:
1.  Mengedit naskah yang digunakan atau disiarkan oleh penyiar.
2.  Menyiapkan berbagai bahan atau informasi yang mendukung sebuah program siaran, uatamnya siaran berita atau siaran lain yang membutuhkan naskah misalnya, tips atau info ringan.

Public Relations,. Tugasnya menangani:
1.  Proposal kerjasama dan mengkoordinasikannya dengan PD dan manajer marketing.
2.  Menjalin hubungan baik dengan lembaga- lembaga potensial menjadi pengiklan, pendukung program siaran dan pendengar setia.
3.  Membangun citra positif radio.

Off air division, bagian khusus menganani acara non siaran distudio. Umumnya radio
Punya ob van (on board van), bahkan “panggung gerak” (mobil stage) untuk mengadakan acara-acara off air. Divisi ini juga sekaligus menangani branding, yaitu promosi dan membangun kesan (image building).[5]

Manajemen Dalam Pelaksanaan Media Penyiaran
Mengelola bisnis media penyiaran merupakan salah satu bisnis yang paling sulit dan paling menantang dibandingkan dengan jenis industri lainnya. Mengelola media penyiaran pada dasarnya adalah mengelola manusia. Keberhasilan media penyiaran sejatinya ditopang oleh kreativitas manusia yang bekerja pada tiga pilar utama yang merupakan fungsi vital yang dimiliki setiap media penyiaran yaitu teknik, program dan pemasaran.
Keberhasilan media penyiaran bergantung pada bagaimana kualitas orang-orang yang bekerja pada ketiga bidang tersebut. Namun demikian, kualitas manusia saja tidak cukup jika tidak disertai dengan kemampuan pimpinan media penyiaran bersangkutan mengelola sumber daya manusia yang ada. Karena alasan inilah manajemen yang baik mutlak diperlukan pada media penyiaran.
Mengelola suatu media penyiaran memberikan tantangan yang tidak mudah kepada pengelolanya, sebagaimana ditegaskan Peter Pringle, “Few management position offers challenges equal to those of managing a commercial radio or television station.“ (tidak banyak posisi manajemen yang memberikan tantangan yang setara dengan mengelola suatu stasiun radio dan televisi lokal).
Tantangan yang harus dihadapi manajemen media penyiaran disebabkan oleh dua hal. Pertama, sebagaimana perusahaan lainnya, media penyiaran dalam kegiatan operasionalnya harus dapat memenuhi harapan pemilik dan pemegang saham untuk menjadi perusahaan yang sehat dan mampu menghasilkan keuntungan. Namun di pihak lain, sebagai tantangan kedua, media penyiaran harus mampu memenuhi kepentingan masyarakat (komunitas) dimana media bersangkutan berada, sebagai ketentuan yang harus dipenuhi ketika media penyiaran bersangkutan menerima izin siaran (lisensi) yang diberikan negara.[6]
Dengan demikian, upaya untuk menyeimbangkan antara memenuhi kepentingan pemilik dan kepentingan masyarakat memberikan tantangan tersendiri kepada pihak manajemen media penyiaran.
 Media penyiaran pada dasarnya harus mampu melaksanakan berbagai fungsi yaitu antara lain fungsinya sebagai media untuk beriklan, media hiburan, media informasi dan media pelayanan. Untuk mampu melaksanakan seluruh fungsi tersebut sekaligus dapat memenuhi kepentingan pemasang iklan, audien serta pemilik dan karyawan merupakan tantangan tersendiri bagi manajemen.
Corak produksi (mode of production) dalam manajemen media yang mengabdi kepada kepentingan modal akan menjadikan pemberhalaan terhadap rating dan iklan, sehingga selera pasar yang kemudian diikuti. Merebaknya genre tayangan berita infotainment adalah fenomena yang bisa menjadi penjelasan atas konsekuensi ini.
Pengelola stasiun penyiaran sering membuat kesalahan yaitu memulai kegiatan dan membuat keputusan tanpa menetapkan tujuan terlebih dahulu. Tujuan adalah suatu hasil akhir, titik akhir atau segala sesuatu yang akan dicapai. Setiap tujuan kegiatan dapat juga disebut dengan sasaran (goal) atau target.
Tantangan lainnya berasal dari persaingan yang berasal dari berbagai media penyiaran yang ada. Berbagai stasiun radio dan televisi saling bersaing secara langsung untuk mendapatkan sebanyak mungkin pemasang iklan dan audience. Selain persaingan secara langsung dengan media penyiaran lainnya, stasiun radio juga harus bersaing dengan jenis media massa lainnya seperti televisi kabel, Internet, ataupun jenis new media lainnya.
Sebagaimana organisasi atau perusahaan lain, media penyiaran menggunakan manajemen dalam menjalankan kegiatannya, dan setiap orang yang mempunyai tanggungjawab atas bawahan dan sumber daya organisasi lainnya dengan menjalankan fungsi manajemen disebut dengan manajer . Pada dasarnya, manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi karena tanpa manajemen semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan menjadi lebih sulit.[7]
Kita mungkin sangat sering mendengar kata ‘manajemen’ namun jika seseorang ditanya mengenai apakah manajemen itu, maka jawabannya bisa sangat beragam. Hal ini tidak mengherankan karena tanggung jawab yang tercakup dalam manajemen bisa sangat beragam dan sekaligus kompleks.
Maksud penetapan tujuan pada media penyiaran adalah agar terdapat koordinasi dari berbagai kegiatan yang dilakukan oleh departemen dan individu dengan tujuan utama media penyiaran. Pada saat tujuan media penyiaran ditetapkan maka tujuan dari berbagai departemen dan tujuan personal yang bekerja pada departemen bersangkutan dapat direncanakan dan dikembangkan. Tujuan individu harus memberikan kontribusinya pada pencapaian tujuan departemen yang pada gilirannya tujuan departemen harus sesuai pula dengan tujuan departemen lainnya dan juga tujuan umum media penyiaran bersangkutan.
Sebagai tambahan, seluruh tujuan harus dapat dicapai, terukur, memiliki tenggat waktu (deadline) serta dapat diawasi. Sekali tujuan ditetapkan maka rencana atau strategi dapat disusun untuk mencapainya. Skema berikut ini menunjukkan bahwa hanya setelah misi dasar ditetapkan maka tujuan, strategi, program, kebijakan dan rencana dapat ditetapkan.
Sebelum melangkah lebih jauh dalam perdebatan teoritis dalam manajemen media, ada baiknya kita mengurai dulu tentang kepemilikan media (media ownership). Manajemen media tentu tidak lepas dari pemilik media bersangkutan. Berdasarkan kepemilikannya, media dapat dibagi dalam tiga bagian besar. Pertama, not-for-profit media organization. Media yang dikelola dalam manajemen model ini umumnya diorganisir atas dasar non profit oleh kelompok kepentingan seperti kelompok perempuan, etnis dsb. Media seperti ini lebih memiliki kebebasan dalam editorial dan isi, sehingga peran pekerja media sebagai agency, jika melihat manajemen media dalam teori strukturasi, menjadi lebih besar. Pekerja media relatif lebih bebas dan leluasa mengartikulasikan ide-idenya.[8]
















BAB III
Kesimpulan dan Penutup
1. Kesimpulan
            Manajemen Radio itu sangat penting untuk mengorganisasikan tujuan sesuai dengan target yang telah didesain.
2. Penutup
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas.Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan Dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
















DAFTAR PUSTAKA
1.      Rahmawati, Indah dan Dodoy Rusnandi. 2011. Berkarier Di Dunia Broadcast.Jawa Barat : Laskar Aksara
2.      Sjarifuddin, AR. 2007. Manajemen Komunikasi. Samarinda : Aceeca Print
3.      Suprapto, Tommy. 2011. Pengantar Ilmu Komunikasi dan Peran Manajemendalam Komunikasi. Jakarta : PT. Buku Seru
4.      Terry, George R. dan Leslie W. Rue. 2011. Dasar-dasar Management. Jakarta.PT Bumi Aksara




[1]Rahmawati, Indah dan Dodoy Rusnandi. 2011. Berkarier Di Dunia Broadcast. Jawa Barat : Laskar Aksara
[2]Terry, George R. dan Leslie W. Rue. 2011. Dasar-dasar Management. Jakarta. PT Bumi Aksara
[3]Rahmawati, Indah dan Dodoy Rusnandi. 2011. Berkarier Di Dunia Broadcast. Jawa Barat : Laskar Aksara
[4] Sjarifuddin, AR. 2007. Manajemen Komunikasi. Samarinda : Aceeca Print
[5]Sjarifuddin, AR. 2007. Manajemen Komunikasi. Samarinda : Aceeca Print
[6]Rahmawati, Indah dan Dodoy Rusnandi. 2011. Berkarier Di Dunia Broadcast. Jawa Barat : Laskar Aksara
[7]Terry, George R. dan Leslie W. Rue. 2011. Dasar-dasar Management. Jakarta. PT Bumi Aksara
[8]Terry, George R. dan Leslie W. Rue. 2011. Dasar-dasar Management. Jakarta. PT Bumi Aksara